Darkness [Chapter 2]

darkness-skygrabber1

|| Darkness by Skygrabber ||

|| Campus-life, Romance, Family (maybe), Drama ||

|| PG + 17 DANGER!! ||

|| Poster by     : rosaliaocha@artfantasy ||

 || Chaptered (2;?) ||

Starring;

Shin Ahyoung (OC)
Park Chanyeol

 

Supporting;

Shin Seungwoo
Do Kyungsoo
Byun Baekhyun
Kim Jongdae

 

Previous :

Teaser | Chapter 1

 

—0o0—

Chapter 2 is Begin!

.

.

.

 

Next day…

 

Ahyoung pun segera masuk ke kelasnya, ya walau seperti kemarin-kemarin. Disuguhi pandangan merendahkan. Dan juga bisikan tentang dirinya yang sudah kotor. Kyungsoo yang melihatnya tetap saja menatap iba gadis itu.

Ahyoung pun duduk di sebelah Kyungsoo. Kyungsoo kini sedang mengamati tubuh gadis itu. Tak ada yang aneh, pikirnya. “Semalam tak melakukannya?”

“A-Aku lolos. Tapi—“

“—tapi apa Young-ah?”

“Ah, tidak.”

“Jangan berbohong.”

“Aku tak berbohong. Oh, Choi saem datang!”

Ahyoung pun mencoba untuk mengalihkan perhatian Kyungsoo, namun apa daya. Kyungsoo hanya menatap tajam gadis itu. “Lanjutkan nanti. Atau aku takkan berteman lagi denganmu.” Ujar Kyungsoo dingin. Ahyoung terkejut, lalu menghela nafasnya.

Ne, mata kelereng.”

 

—0o0—

 

Di meja kelas Ahyoung, ada Kyungsoo dan gadis itu. Hati Ahyoung bergejolak, apa ia harus memberitahukannya pada Kyungsoo..? Jika tidak, ancamannya akan terjadi karena Kyungsoo adalah pria yang serius dengan ucapannya. Tak ada main-main di hidup ini—itu prinsip Kyungsoo.

Dan akhirnya, Ahyoung pun menceritakan semuanya. Saat ia dikejar pembeli-nya, bertemu dengan Baekhyun dan Chanyeol di dekat supermarket, sampai ia tinggal di apartemen mereka. Kyungsoo memang terlihat senang, namun ia kesal. “Kau tinggal di rumah iblis itu? Apa aku tak salah dengar?”

“I-Iblis? Apa maksudmu, Soo?”

“Byun Baekhyun itu sahabat Park Chanyeol, tapi dia memang ramah. Aku rela kau berteman dengannya. Tapi, jika Chanyeol-nya? Oh, aku tak mau kau berteman dengannya, ataupun bertemu dengannya lagi. Tinggal dirumahku saja, Young-ah… Dia iblis, aku tak mau kau tersakiti karenanya.”

“Chanyeol—Ib—lis?”

“Untuk fisik, tentu ia memang bukanlah iblis, tapi hatinya yang beku seperti iblis. Kau harus menjauh darinya, atau kau menjadi korbannya.”

M-Mwo?

 

—0o0—

 

Next Day…

 

Ahyoung menatap sendu koper yang Baekhyun bawa. Baekhyun ingin ke Gwangju untuk mengikuti kompetisi menyanyi selama tiga bulan. Chanyeol hanya melihat dengan datar pria itu.

 

“Chanyeol-ah, Ahyoung-ssi, aku berangkat ke stasiun dulu. Kereta akan berangkat satu jam lagi.” Ujar Baekhyun. “Jangan berperilaku seperti itu lagi, Yeol. Aku takut Ahyoung tersakiti. Dia sudah banyak mempunyai luka, ne? Aku mempercayaimu.”

“Hmm…” balas Chanyeol dengan malas.

“Ahyoung-ah, jika dia menyakitimu, telpon aku. Aku akan segera pulang dan mengeluarkan pria itu dari apartemen ini.” Ucap Baekhyun dengan nada mengintrogasi pada Ahyoung. Gadis itu hanya tersenyum dan mengangguk patuh.

Senyumnya sangat manis, Chanyeol akui itu. Tapi, naluri iblisnya kini sedang mencapai puncaknya. Ia ingin merasakan gadis itu. Menyentuhnya, menciumnya, dan mencumbunya. Ia sangat ingin. Tapi, ia sadar diri bahwa masih ada Baekhyun disana.

“Aku berangkat, chingudeul.” Ujar Baekhyun parau lalu memeluk Ahyoung dan Chanyeol secara bergantian. Baekhyun menghapus air mata gadis lalu mengacak rambut Ahyoung pelan.

 

Perlahan, pintu tertutup. Menjadi saksi bisu seringaian Chanyeol.

 

It’s showtime!

 

—0o0—

 

Seungwoo menggeram ketika mendapat telepon dari pelanggannya bahwa, gadisnya kabur. Matanya berkilat-kilat merah. Amarahnya sudah berada di puncaknya. Pria paruh baya itu mengepalkan kedua tangannya hingga smartphone miliknya hancur dan terjatuh ke bawah.

 

“SHIN AHYOUNG, GADIS BAJINGAN KAU!” pekik Seungwoo sambil menendang, menghancurkan, dan membanting semua barang di kantornya. Hancur, itu yang dipikirkan para pelayan yang berada di mansion milik keluarga Shin tentang teriakan Seungwoo dan suara barang yang pecah.

Mereka segera menghentikan tuan besarnya itu, memang berhasil. Aura iblisnya memang terasa—sangat terasa. “Tuan besar, berhenti. Kantor anda bisa hancur.”

“Cari gadis brengsek itu, atau kalian kupecat. Dan undang anak-anak ke sini setelah kalian mendapatkannya. Akan ada hadiah untuk mereka.” Perintah Seungwoo, lalu menyeringai puas.

 

Oh, Ahyoung. Kau harus hati-hati.

 

—0o0—

 

Ahyoung kini sudah terbalut T-Shirt biru putih dengan celana jeans dan hoodie abu-abunya. Ia ada janji bersama sahabatnya, Kyungsoo, untuk bermain di sungai Han. Ponselnya pun bergetar, diambilnya dan dibukanya pesan di ponselnya itu.

 

From     : Kyungsoo

Ahyoung, kau dimana? Aku sudah berada di depan apartemen Baekhyun.

 

To           : Kyungsoo

Uh, kau cepat sekali mungil. Baiklah, aku akan menulis notes untuk Chanyeol dulu.

 

Setelah itu, Ahyoung pun berlari menuju kulkas sambil membawa kertas notes miliknya, lalu menuliskan, Chanyeol-ssi, aku akan ke Sungai Han bersama temanku. Jangan mengkhawatirkanku. Shin Ahyoung.

Lalu segera berlari ke luar apartemen, menemui Kyungsoo.

 

.

.

.

 

Di dekat sungai Han, Ahyoung dan Kyungsoo berjalan-jalan. Menikmati indahnya dunia luar di Seoul. Mendengarkan kicauan burung yang menangkan hati. Dan mereka kini sedang berada di kedai es krim langganan mereka. Suara canda tawa menghiasi bibir mereka. Ya, inilah inilah impian mereka. Bahagia bersama.

 

“Young, kau sudah menyelesaikan presentasi yang diminta Choi saem?” tanya Kyungsoo sambil menjilat es krim vanilla miliknya.

Ahyoung berdecak, “Tentu saja aku sudah Kyung. Sudah lama.” Lalu melanjutkan sesi makan es krim coklatnya.

“Em, Young-ah.”

Ne?

“Bolehkah aku…”

“Boleh apa?”

Kyungsoo menggigit bibirnya, “Bolehkah aku memanggilmu noona? Kau setahun lebih tua dariku.”

Aniya.”

Wae?

“Aku terlihat tua.”

“Oh? Ah, ne.”

“…”

“Ahyoung, aku mau berbicara sesuatu.” Ujar Kyungsoo serius.

 

—0o0—

 

Kansahamnida, datang lagi kesini.” Ujar pelayan itu ramah.

 

Chanyeol hanya memandang dengan datar orang itu, lalu pergi dari hadapannya. Hati pelayan itu mencelos, sombong sekali dia!

Chanyeol pun memasuki mobilnya dan menatap obat yang ia beli tadi. Ia pun menyeringai puas. Ide yang tadi sempat terlintas di otaknya membuat ia semakin menginginkannya. Tanpa perasaan, ya itu memanglah yang selalu melekat di kepribadiannya.

Ia pun menekan gasnya dan pulang ke apartemennya.

 

.

.

.

 

Chanyeol kini sedang meracik sesuatu di dapur apartemennya. Segelas jus jeruk dengan tambahan sesuatu—seperti obat. Setelah selesai, Chanyeol pun menciumi jus itu. Lalu menyeringai. Ia pun menaruh jus itu di meja tamu, dan ia menunggu gadis itu dengan menonton tv.

Dan ia pun mulai senyum-senyum sendiri saat membayangkan apa yang akan ia lakukan.

 

“Kau takkan lepas dariku. Kau membuatku tertarik, nona Shin.” Ujarnya lalu tertawa puas.

 

—0o0—

 

Di sungai Han, diantara mereka hening. Tak ada pembicaraan yang menyelimuti mereka. Kyungsoo membenci suasana ini. Setitik air mata pun lolos dari mata bulat Kyungsoo. Ia sudah tahu nasibnya akan seperti ini. Ditolak.

 

Flashback On

 

“Ahyoung, aku mau berbicara sesuatu.” Ujar Kyungsoo serius.

Ahyoung memiringkan kepalanya, “Berbicara apa? Sepertinya hal yang seri—us…” ucapannya langsung terbata-bata ketika melihat sebuah cincin emas yang disodorkan Kyungsoo padanya.

“Shin Ahyoung, maukah kau menikah denganku?” tanya Kyungsoo gugup dengan intonasi polos. Hati gadis itu mencelos, bagaimana ini?. Biasanya orang-orang yang dilamar akan merasa bahagia. Tapi, masalahnya ini… perasaannya. “Jika kau tak mau, tak apa. Aku tak akan menangis.”

Mian…aku benar-benar tak bisa Kyungsoo-ya. Aku.. hanya menanggapmu sebagai adik. Sekali lagi, mian, mian, mian…” ujar Ahyoung lirih lalu memeluk pria mungil itu. Rasa sakit menjalar di hati pria itu.

Kyungsoo pun melepas pelukannya, lalu menghapus air mata yang tak sengaja lolos dari persembunyiannya. “Mungkin ini terdengar egois, tapi bisakah aku menciummu untuk yang terakhir kalinya?”

 

Permintaan Kyungsoo membuat hati gadis itu remuk. Ia tak mau menyakiti sahabatnya lagi, jadi ia hanya bisa mengangguk lalu menyambar bibir Kyungsoo. Awalnya memang Kyungsoo terhuyung, namun ia segera mengimbangi ciumannya itu. Kyungsoo menggigit bibir bawah Ahyoung untuk mendapat akses, dan Ahyoung mengijinkannya. Lidahnya pun mengabsen deretan gigi gadis itu, lalu menyentuh lidah Ahyoung. Dan Ahyoung meresponnya dengan baik. Lidahnya pun saling bertautan, dan ketika merasa pasokan oksigennya menipis, Ahyoung menyudahi ciuman itu.

 

“Kalau begitu, carilah gadis lain Soo-ya. Jangan terlalu bergantung pada perasaanmu.” Ujar Ahyoung tulus. Lalu menempelkan keningnya dengan kening pria itu. “Kau masih bisa menjadi sahabatku.”

Gomawo, Ahyoung­-ah…” ujar Kyungsoo lalu memeluk erat sahabatnya itu.

 

Flashback Off

 

“Kyungsoo-ya, bagaimana jika kita menonton bioskop? Sudah lama aku tak kesana. Otte?” usul Ahyoung.

Kyungsoo menoleh, “Oke.”

 

—0o0—

 

Gwangju, South Korea

 

“… Kim Jongdae dan terakhir…” Baekhyun mulai was-was. Ia menyiapkan telinganya dan hatinya jika bukan namanya yang—“… Byun Baekhyun. Kalian semua masuk ke dalam babak selanjutnya.”

 

Mata Baekhyun berbinar-binar. Ia tak menyangka para juri memilihnya. Ia pun menoleh ke arah kanan, Jongdae yang melihatnya dengan berlinangan air mata.

 

“Jongdae-yaa~” ujar Baekhyun girang lalu memeluk pria itu. Dan terlarut dalam tangis haru mereka.

“Baekhyun-ah, chukkae…”

“Kau juga, chukkae!

 

Oh, mungkin kalian ingin tahu mengapa Baekhyun mengenal Jongdae? Saat JHS dulu, Baekhyun dan Jongdae berada dalam satu klub. Klub vokal.

 

—TBC—

 

Hai epribadeh! /tebar kaos kaki Chanyeol/

Yuhu, ada cast baru. Si Chenchen! Cuma sekedar teman masa lalu mereka. Tapi ada kaitannya sama masalah ini *loh?* tapi nanti aja stay tune beberapa chapter ke depan;) aku gak tau ampe chapter berapa. Tapi, udah aku itu-in(?) kok.

Oke, mungkin ini jadinya pendek lagi._. aku gak berbakat buat bikin setiap chapter itu 2000 word lebih. Bahkan 1000 word aja hampir gak bisa. Ini harus mikir ulang buat kata-kata yang cheesy itu-_-

Em, mungkin karakter Chanyeol disini sudah dimengerti? Ngoehehehehehe /ketawa nista/

Oh ya, chap 3 aku protek. Soalnya ada adegan ncnya sama awal dimana masalah itu terjadi(?). Chapter tegang waiting you(?)~

Makanya, jangan lupa add kontak aku.

-BBM : 7D7F00DF
-LINE : skygrabber_199
-Twitter : @rani_1909
-Instagram : @19rani09_
-Email :
blackdomino199@gmail.com

Udah tuh-_-

 

Mungkin chapter depan (lagi) agak telat. Tau kan segimana susahnya bikin adegan nc-_- Aku nulis bagian kisseu nya aja hampir ketauan orang tua. Soalnya, kalo ketauan bakalan ngamuk._.

 

OKE, SEE YOU IN NEXT CHAP!

 

Beloved,

 

 

Skygrabber ❤

5 thoughts on “Darkness [Chapter 2]

  1. Astaga Chanyeol kamu kok gitu sih ,,
    OMG … apa yg akan terjadi selanjut nya ya , makin penasaran ?
    oh iyaa kok chap 3 nya di protect sih :/
    Disitu kadang saya merasa sedih .
    Bagi pw nya Donk ???

Leave a comment